Warisan Budaya Takbenda : Ragam Batik Tradisional Jawa Timur

Hotel De Paviljoen Bandung bersama para seniman muda Universitas Adi Buana, Surabaya, menggelar pameran karya seni Batik Jawa Timuran.

Warisan Budaya Takbenda Indonesia, yang merupakan warisan dari para leluhur, yang berupa seperti Wayang, Batik, Keris, Reog Ponorogo, lagu daerah dan budaya takbenda lainnya, termasuk masakan dan makanan khas daerah, ini perlu mendapatkan perlindungan terutama di tingkat nasional, dalam bentuk pelestarian. Perlindungan warisan budaya takbenda menjadi hal yang sangat penting demi menjaganya dari claim sepihak dari negara lain.

Salah satu bentuk pelestarian, dengan mewariskan pengetahuan dan keterampilan secara terus menerus, dari generasi ke generasi, adalah melalui program di perguruan tinggi yang menekuni bidang seni yaitu dengan mengajarkan pada para mahasiswa seni rupa, teknik membatik tradisional dengan menggunakan alat batik canting dan cap dengan pewarnaan yang masih berasal dari konsep tradisi.

Sebagai bentuk pelestarian lainnya, Hotel De Paviljoen Bandung merangkul Universitas Adi Buana, Surabaya untuk menggelar pameran Batik Jawa Timuran  pada bulan Maret hingga Mei 2024.

“Pameran batik kali ini merupakan cara kami memperkenalkan kepada masyarakat tentang salah satu warisan takbenda yang ada di Indonesia, bukan lagi dari Bandung, Jawa Barat, akan tetapi dari Jawa Timur“

Ria, Marcomm Hotel De Paviljoen Bandung.

Hotel De Paviljoen Bandung mendapat kehormatan untuk mengenalkan karya seni dari para seniman muda Jawa Timur dan akan bekerjasama dengan seniman muda Kota Bandung di kemudian hari.

“Semoga, Pameran Karya Seni ini mampu membangkitkan kembali semangat para seniman dimanapun, terutama di Kota Bandung,” tutupnya.